Mimpi.. apa sich mimpi? Orang banyak mengistilahkan mimpi hanyalah bunga tidur. Tapi ada juga yang meyakini mimpi adalah sebuah firasat. Contohnya, kalau mimpi ngelahirin… itu tandanya dapet rezeki. Tapi ini bahaya ya.. kaum adam kan gak ngelahirin? Gak dapet rezeki donk? he2 gak tau lah :D.
Kalo kita perhatiin, mimpi tuh ada yang bikin kita bahagia. Contohnya makan daging ayam, makan daging tempe, makan lontong, makan cendol, makan makanan. Pokoknya yang berbau dapur laah hh2.
Ah ngapain pula eMDi ato Kentucki, sama aja tuch ma ayam goreng di pinggir jalan. Wuich, ngapain juga maen tengsin sgala, gak zaman bro!. Kok ngebahas makanan ya? Soalnya ane ngerti, kalo yang dibahas soal perut, kamu bakal prhatian dech. kk kk..
Mimpi juga ada yang bikin kamu sedih, takut, bimbang de en esbe. Contohnya, kamu mimpi dikejar anjing, lari sekenceng apapun, si anjing terus ngekor di belakang kamu. Sampe akhirnya kamu keperosok ke jurang, kontan berteriak. “Waaaaaaaaau.!!” Eh, kamu bangun kepala kejedot. Kenapa? rupanya pas kamu tidur, kamu jatoh dari ranjang, terus ngesot ke kolongnya. Ya iyyalah, pas bangun kejedot. Nasiiib nasib. Berabe mang ya, orang suka ngigau kayak kamu tuch. Hie2
Sori sori, jangan marah ya. Itu namanya perhatian. Kalo perhatian namanya sayang. Kalo sayang namanya?… Ih kamu kok penasaran gitcu cii…
Sahabat, dalam Islam mimpi memiliki dua istilah. Ada yang disebut “Ru’ya” dan ada yang disebut “Hulm”.
Ru’ya adalah mimpi yang dialami oleh seseorang yang menggambarkan kebaikan.
Sedang hulm adalah mimpi kejelekan yang menimbulkan, keraguan atau kesedihan.
Bagaimana cara menyikapinya?
1. Jika melihat yang kita senangi, ucap ‘alhamdulillah’, boleh di kabarkan ke orang lain yang menyukainya.
2. Jika melihat kejelakan dalam mimpi:
– Bangun, kemudian tiup tiga kali ke arah kiri.
– Bertaawudz, dengan mengucap “a’udzubillahi minasyaithanirrajiim”.
– Jangan kabarkan ke orang lain.
– Ganti posisi tidur/bergeser dari tempat tidur semula ke sisi lain. Atau shalat dua rakaat.
Dari Abi Said Al-Khudry radiallahu ‘anhu, bahwa ia mendengar Nabi salallahu ‘alaihi wasalam bersabda: “Jika seseorang melihat dalam mimpinya sesuatu yang ia senangi maka itu dari Allah, maka ucapkanlah alhamdulillah atasnya, dan boleh menceritakannya. Dan jika bermimpi sesuatu kejelekan, itu datang dari syaithan, maka bertaawudzlah (meminta perlindungan kepada Allah) dari kejahatannya dan jangan menceritakan kepada siapapun, karena sesungguhnya ia tidak akan membawa madharat (bahaya). (Bukhari. Muslim dan Ibn Majah).
Gitcu ja ngantuukk.
Allahu a’lam