Kalau dulu biasanya di Majalah remaja, atau remaja agak gede, pun juga, gede beneran. Ada rubrik sahabat pena, kita bisa mengirim surat pada teman yang photo dan alamatnya dimuat di lembar majalah atau LKS. Dari hobby ini, berlanjut biasanya menjadi kolektor prangko. Mengasyikkan, kita bisa memiliki teman yang jauh. Seorang yang berada di Jawa bisa memiliki teman di Sumatera, Kalimantan atau Maluku. bisa juga memilih laki-laki atau perempuan. Sebaya apa enggak.
Tapi itu dulu. Sekarang kemungkinan ‘spesies’ ini sudah punah. Seiring berkembangnya tekhnologi komunikasi. Internet bukan barang langka lagi, semua orang bisa mengakses Makhluk yang dulu terbilang aneh ini. Kalau tidak memiliki koneksi pribadi, minimal bisa nongkrong di Warung Internet yang sekarang sudah banyak menjamur.
Akhir akhir ini berkembang jejaringan sosial dimulai dari Yuwie, twitter,friendster de el el. Dan yang sedang naik daun sekarang ini yaitu facebook. Dari mulai anak SD sampai pegawai kantor, keranjingan ‘virus’ ini. Seiring dengan perkembangan tekhnologi juga, jejaringan sosial ini bisa diakses lewat HP, baik yang memang telah terintegrasi, maupun dengan menginstall software baru contohnya Opera Mini.
Disatu sisi Jejaringan sosial ini mempunyai pengaruh positif tapi dilain pihak, memiliki pengaruh negatif.
Antaralain menurut penelitian yang diberitakan di detik.com. Facebook telah mengurangi kinerja pegawai kantor yang rata2 mengakses jejaringan sosial ini dari akses internet gratis yang disediakan dikantornya. Rata2 rata mereka mengakses selaka kirang lebih 2 jam setiap hari.
Diindonesia baru baru ini terjadi kontropersi yang oleh sebagian pihak mengklaim ulama atau MUI telah memfatwakan Haram facebook, entah mungkin pihak2 tertentu ingin mempropokasi untuk memusuhi para Ulama atau MUI. Padahal pernyataan ini adalah hasil bahtsul masail Pesantren di Jawa timur yang diikuti oleh Santriwati utusan dari beberapa pesantren. Awal pembahasannya bukan terfokus pada Facebook, tetapi secara umum tentang hubungan komunikasi antara lawan jenis, baik itu melalui surat, telpon, ngobrol langsung dan lain sebagainya. Nah pada tahap selanjutnya hal ini terkait dengan Facebook, sebuah jejaring sosial yang memang oleh segelintir orang dimanfaatkan untuk hal2 tertentu, salahsatunya PeDeKaTe. Dengan fasilitas Menampilkan fhoto, memberi comment, dan kepraktisannya, Facebook menjadi fasilitas yang sangat memungkinkan untuk hal tersebut. Jadi kalu ada orang yang mengatakan bahwa ulama memfatwakan Facebook haram, salah, karena yang menyimpulkan demikian adalah para santriwati dari hasil bahtsul masail mereka. Dan itupun tidak secara langsung tertuju pada Facebook, tetapi jika facebook memang digunakan kepada hal-hal yang mengarah kepada illath yang mereka sebutkan.
Facebook dari satu arah memiliki manfaat juga. Antara lain, secara tak sadar terjadi budaya komunikasi tulis menulis. Sehingga disebut ‘mikrobloging’. Karena ide dikomunikasikan lewat ketikan tuts keyboard, bukan secara oral/lisan, meskipun relatif singkat (mangkanyo disebut mikro).
Bisa memperluas pergaulan, yang tadinya tak kenal menjadi kenal. Yang sudah kenal, jadi tambah ‘lengket’.
Bisa membangun komunitas saling berbagi/share, baik menurut hobby, organisasi dll. Contohnya komunitas Pelajar Banten di Yaman.
Jadi gunakan Facebook, buat yang bermanfaat, bukan cuma cumi aje ye..