Home Jurnal-bebas Menajamkan pena

Menajamkan pena

1071
0

Lupa, ya siapa yang tak pernah merasa lupa. Ibarat pisau yang tak pernah dipakai atau diasah, ia akan semakin tumpul.
Demikian juga otak manusia, perkembangannya dari masa kanak-anak, remaja, dewasa dan tua. Fase setelah usia kita senja kemampuan kita tidak setajam ketika kita masih belia.
Maka diaumpamakan juga; belajar diwaktu kecil seperti mengukir diatas batu, dan mengukir di masa tua, ibarat mengukir diatas air. Mengukir diatas batu, akan membekas sampai lama, walau ketika mengukirnya harus keras. Sedang mengukir diatas air, apa artinya? ia akan sedemikian cepat hilang.
Tapi ada beberapa tips agar kita tidak cepat lupa, yaitu dengan mengulang ulang.
Kita semua pernah menjalani pendidikan sekolah dasar. Ketika itu kita bisa mengisi soal-soal dengan rapi dan benar. Tapi akan kah saat ini kita masih mampu seperti dulu? tentu tidak, karena akan banyak yang lupa. Kecuali bagi anda yang memang masih konsen dibidang pendidikan dan keilmuan. Tapi yang kemudian setelah dewasa memiliki profesi lain, tentu akan semakin banyak terlupa.
Maka kenapa kita diajarkan untuk menulis, mencatat setiap ilmu yang kita dapatkan. Karena ketika kita mencari ilmu atau belajar, diibaratkan kita sedang berburu. Ketika mampu mendapatkan hewan buruan, ikatlah dia dengan tali yang kuat. Sebab jika ia dibiarkan begitu saja, tentu akan pergi dengan sendirinya.
Pandai berorasi, berpidato saja tidak cukup. Ini karena beberapa sebab; objek yang menerima hanya orang-orang yang hadir di lokasi, dan cenderung hanya segelintir saja. Juga waktunya hanya saat itu saja. Terbatas, waktu dan tempat.
Tetapi ketika kita mencatat, ketika mendokumentasikan apa yang kita dapat, Ini akan lebih bertahan lama.
Mencatat bisa dengan bentuk tulisan. Juga pada masa ini, bisa juga dengan merecord dengan kamera atau video.
banyak sekali arti penting kemampuan menulis ini.
Tapi kadang kita malas, tidak mampu menulis, padalah laptop sudah menyala, tapi otak seakan mati lampu. gelap ide.
yach, seperti halnya saya, tulisan ini pun entah maksudnya apa, yang penting Heppy he2, bisa nulis.
Karena memang tips supaya kita bisa menulis hanya dua.
Menulis dan terus menulis :-) Teori saja gak cukup, seperti halnya renang. Anda tidak usah membuat karya ilmiah, puisi, status pengumuman atau sebagainya yang menyatakan bahwa anda mahir berenang. Tapi buktikanlah dengan mencemplungkan diri di kolam renang. Manusia akan melihat, gaya apa yang akan anda tunjukan. Gaya kupu-kupu atau gaya batu (alias tenggelam).
Begin from small and act Now.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.