Home Jurnal-bebas Antara Pisang dan Durian

Antara Pisang dan Durian

2064
0

Dalam satu kesempatan Pak Ahmad Ghazali (Seorang Praktisi Perencana Keuangan Muslim). Mengatakan, bahwa penyebab banyaknya terjadi kegagalan adalah karena selalu mencari pisang yang mempunyai rasa durian. What’s mean? Apa maksudnya?
Mari kita badingkan antara pisang dan durian. Ada beberapa perbedaan yang mencolok antara keduanya.


Pisang. Buah pisang gampang dicari di toko toko buah-buahan. Menanam pohonnya mudah. Dan berbuah juga mudah, terus menerus, tidak mengenal kata musim. Maka dengan beberapa kemudahan inilah buah pisang dihargai relatif murah.

Durian. Buah ini hanya dipanen pada musim musim tertentu. Menanam dan memeliharanya pun perlu keuletan. Banyak yang suka durian, karena cita-rasanya yang memang berbeda. Banyak yang tertipu ketika membeli, tapi demikian, tak akan kapok untuk mencoba membeli kembali. Nah, dengan sederet keistimewaan, kesulitan dan keunikan inilah, harga durian lebih tinggi melampaui harga pisang.
Jual pisang mudah, tapi harganya murah. Jual durian susah, dengan berbagai konsekuensinya. Tapi harganya pun juga lebih menguntungkan.
Konsekuensi hidup juga demikian. Untuk bisa sukses, manusia harus berusaha untuk mencapainya. Tak ada kata untuk berleha-leha.
Tak ada pisang yang memiliki cita rasa seperti durian. Dalam arti, orang yang tak pernah berusaha serius untuk mencapai cita-citanya. Hasilnya pun tak akan memuaskan.
Harga Kita adalah perlakuan kita terhadap diri kita masing masing. Jangan pernah mengharap kita akan dihargai oleh orang lain, jika kita sendiri pun tak pernah menghargai diri sendiri.
Orang lain menilai kita. Bukan karena apa yang kita ucapkan. Tetapi manusia hanya menilai dan melihat apa yang telah kita lakukan.
Jika anda ingin dihargai oleh teman. Berbuat baiklah dengan teman anda. Koreksi diri kita. Sudahkah kita menjadi sahabat yang baik?
Jika anda ingin mendapat pasangan yang baik. Berlaku baiklah pada diri sendiri. Karena orang yang baik, hanya akan mencari orang yang baik juga.
Jika anda mengharap curahan air satu ember. Anda harus mempersiapkan ember kosong untuk menampung air yang anda inginkan. Jika anda hanya mempunyai sebuah gelas. Akan sia-sia saja jika pun anda diberikan air seember. Karena anda tak akan mampu menampungnya. Apa lagi jika gelas anda sudah penuh. Air yang anda dapatkan tak akan masuk, akan luber berantakan begitu saja.
Jadi, ingin jadi apapun kita. Siapkan dari diri kita masing masing. Jika tidak siap, saya sarankan; jangan pernah berharap!.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.